Toyota Calya Bisa Pakai Pertalite? Ini Fakta dan Rekomendasinya!

Ganang Satrio

10 Mei 2025

6
Min Read

Mobil Low Cost Green Car (LCGC) seperti Toyota Calya memang dirancang sebagai kendaraan hemat bahan bakar. Namun, muncul pertanyaan umum di kalangan pemiliknya: bisakah Calya menggunakan Pertalite? Apakah aman dan tidak merusak mesin? Artikel ini akan mengupas tuntas fakta seputar penggunaan Pertalite pada Toyota Calya, serta memberikan rekomendasi terbaik untuk performa dan umur panjang mesin mobil Anda.

Spesifikasi Mesin Toyota Calya dan Rekomendasi Bahan Bakar

Toyota Calya dibekali mesin dengan rasio kompresi yang cukup tinggi, yaitu 11,5:1. Secara teknis, rasio kompresi ini idealnya membutuhkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) minimal 92. Mengapa demikian?

Rasio kompresi adalah perbandingan volume ruang bakar mesin saat piston berada di titik terendah (Bottom Dead Center/BDC) dengan volume ruang bakar saat piston berada di titik tertinggi (Top Dead Center/TDC). Semakin tinggi rasio kompresi, semakin besar tekanan yang diberikan pada campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder.

Tekanan yang besar ini menyebabkan suhu campuran bahan bakar dan udara meningkat drastis. Jika menggunakan bahan bakar dengan RON rendah, campuran tersebut dapat terbakar sebelum waktunya (pre-ignition) atau terbakar secara tidak terkontrol (knocking/ngelitik). Kondisi ini tidak hanya menurunkan performa mesin, tetapi juga dapat merusak komponen internal seperti piston dan klep.

Karena alasan inilah, Toyota merekomendasikan penggunaan bensin dengan RON minimal 92 untuk Toyota Calya, yang setara dengan Pertamax atau bahan bakar sejenis. Rekomendasi ini juga tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) nomor 36 tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah, serta Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi tinggi nomor 29/IUBIT/PER/9/2014.

Pertalite pada Toyota Calya: Apa Dampaknya?

Pertalite memiliki RON 90, lebih rendah dari rekomendasi pabrikan untuk Toyota Calya. Lalu, apa yang terjadi jika Calya terus-menerus "minum" Pertalite?

1. Penurunan Performa Mesin

Efek paling langsung yang akan Anda rasakan adalah penurunan performa mesin. Pembakaran yang tidak sempurna akibat RON yang lebih rendah akan membuat tenaga mesin terasa loyo, terutama saat akselerasi atau menanjak. Anda mungkin akan merasakan mobil menjadi lebih "lemot" dari biasanya.

2. Potensi Munculnya Knocking (Ngelitik)

Knocking atau ngelitik adalah suara kasar yang berasal dari dalam mesin akibat pembakaran yang tidak normal. Hal ini terjadi karena Pertalite terbakar terlalu cepat sebelum piston mencapai posisi ideal. Knocking dalam jangka panjang dapat merusak komponen mesin.

3. Emisi Gas Buang yang Lebih Tinggi

Pembakaran yang tidak sempurna juga akan menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi. Hal ini tentu saja berdampak buruk bagi lingkungan dan kualitas udara.

4. Penumpukan Kerak Karbon

Penggunaan Pertalite secara terus-menerus dapat menyebabkan penumpukan kerak karbon di ruang bakar, piston, dan dinding silinder. Kerak karbon ini dapat mengganggu kinerja mesin, mengurangi efisiensi bahan bakar, dan bahkan menyebabkan kerusakan yang lebih serius.

5. Umur Komponen Mesin Lebih Pendek

Secara keseluruhan, penggunaan Pertalite dalam jangka panjang dapat memperpendek umur komponen mesin Toyota Calya. Mesin akan lebih cepat aus dan membutuhkan perbaikan yang lebih sering.

Apakah Toyota Calya Boleh Pakai Pertalite?

Secara teknis, Toyota Calya masih bisa berjalan dengan Pertalite. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan Pertalite tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan dapat menimbulkan dampak negatif seperti yang telah dijelaskan di atas.

Jadi, bolehkah menggunakan Pertalite? Jawabannya tergantung pada prioritas Anda. Jika Anda mengutamakan harga yang lebih murah dan tidak terlalu mempermasalahkan penurunan performa, Pertalite mungkin bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda menginginkan performa mesin yang optimal, umur mesin yang panjang, dan kontribusi terhadap lingkungan yang lebih baik, sebaiknya tetap gunakan Pertamax atau bahan bakar sejenis dengan RON minimal 92.

Pertamax vs. Pertalite: Mana yang Lebih Hemat dalam Jangka Panjang?

Mungkin Anda berpikir bahwa menggunakan Pertalite lebih hemat karena harganya lebih murah daripada Pertamax. Namun, perlu diingat bahwa efisiensi bahan bakar juga dipengaruhi oleh jenis bahan bakar yang digunakan.

Dengan Pertamax, pembakaran yang lebih sempurna akan menghasilkan tenaga yang lebih besar dengan jumlah bahan bakar yang sama. Artinya, Anda bisa menempuh jarak yang lebih jauh dengan satu liter Pertamax dibandingkan dengan satu liter Pertalite.

Selain itu, dengan menggunakan Pertamax, Anda juga mengurangi risiko kerusakan mesin yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai. Biaya perbaikan mesin tentu saja jauh lebih mahal daripada selisih harga antara Pertamax dan Pertalite.

Jadi, dalam jangka panjang, menggunakan Pertamax mungkin justru lebih hemat karena memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan mengurangi risiko kerusakan mesin.

Tips Menggunakan Pertalite pada Toyota Calya (Jika Terpaksa)

Jika Anda terpaksa menggunakan Pertalite pada Toyota Calya, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan dampak negatifnya:

  1. Jangan Memaksakan Akselerasi: Hindari menginjak pedal gas terlalu dalam, terutama saat menanjak. Akselerasi yang mendadak dapat memicu knocking dan mempercepat kerusakan mesin.

  2. Rutin Servis Berkala: Lakukan servis berkala sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh Toyota. Pastikan mekanik memeriksa kondisi mesin dan membersihkan kerak karbon jika diperlukan.

  3. Gunakan Aditif Bahan Bakar: Tambahkan aditif bahan bakar yang berfungsi untuk meningkatkan oktan dan membersihkan ruang bakar. Aditif ini dapat membantu mengurangi efek negatif penggunaan Pertalite.

  4. Campur dengan Pertamax: Jika memungkinkan, campurkan Pertalite dengan Pertamax dengan perbandingan tertentu. Misalnya, 50% Pertalite dan 50% Pertamax.

  5. Jangan Biarkan Tangki Bahan Bakar Kosong: Jangan biarkan tangki bahan bakar hampir kosong, terutama jika Anda sering menggunakan Pertalite. Kondensasi yang terjadi di dalam tangki bahan bakar yang kosong dapat menyebabkan karat dan kontaminasi pada bahan bakar.

Alternatif Bahan Bakar Selain Pertamax

Selain Pertamax, ada beberapa alternatif bahan bakar lain yang bisa Anda gunakan untuk Toyota Calya, asalkan memiliki RON minimal 92:

  • Pertamax Green 95: Bahan bakar ini memiliki RON 95 dan mengandung campuran bioetanol. Pertamax Green 95 diklaim lebih ramah lingkungan dan dapat meningkatkan performa mesin.

  • Shell Super: Shell Super adalah bahan bakar dengan RON 92 yang ditawarkan oleh Shell. Bahan bakar ini juga dilengkapi dengan aditif yang dapat membersihkan ruang bakar dan melindungi mesin.

  • BP 92: BP 92 adalah bahan bakar dengan RON 92 yang ditawarkan oleh BP. Bahan bakar ini juga dilengkapi dengan teknologi ACTIVE yang dapat melindungi mesin dari kotoran dan endapan.

Kesimpulan: Pilihan di Tangan Anda

Keputusan untuk menggunakan Pertalite atau Pertamax pada Toyota Calya ada di tangan Anda. Pertimbangkan baik-baik dampak positif dan negatifnya sebelum membuat pilihan.

Jika Anda mengutamakan harga yang lebih murah, Pertalite mungkin bisa menjadi pilihan sementara. Namun, jika Anda menginginkan performa mesin yang optimal, umur mesin yang panjang, dan kontribusi terhadap lingkungan yang lebih baik, sebaiknya tetap gunakan Pertamax atau bahan bakar sejenis dengan RON minimal 92.

Ingatlah bahwa merawat mesin mobil dengan baik adalah investasi jangka panjang. Dengan menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan melakukan servis berkala secara rutin, Anda dapat memastikan Toyota Calya Anda tetap prima dan dapat diandalkan dalam berbagai kondisi.

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar