Mobil Low Cost Green Car (LCGC) seperti Toyota Agya memang didesain sebagai kendaraan yang ekonomis dan ramah lingkungan. Namun, muncul pertanyaan, apakah mobil ini aman dan direkomendasikan untuk menggunakan bahan bakar Pertalite (RON 90)?
Beberapa pemilik Agya mungkin tergoda untuk mengisi Pertalite karena harganya yang lebih terjangkau. Namun, kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada performa dan kesehatan mesin dalam jangka panjang. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai dampak penggunaan Pertalite pada Agya, rekomendasi pabrikan, serta alternatif bahan bakar yang lebih sesuai.
Rekomendasi Pabrikan: Harus RON 92 atau Lebih Tinggi
Toyota secara tegas merekomendasikan penggunaan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 92 atau lebih tinggi untuk Agya. Rekomendasi ini tertuang dalam buku manual pemilik dan bahkan tertera pada stiker di bagian belakang mobil.
Alasan utama rekomendasi ini adalah karena mesin Agya dirancang untuk bekerja optimal dengan bahan bakar beroktan tinggi. Penggunaan bahan bakar yang sesuai akan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, tenaga yang optimal, dan emisi gas buang yang lebih rendah.
Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi nomor 29/IUBIT/PER/9/2014 juga menegaskan bahwa mobil LCGC seperti Agya seharusnya menggunakan bahan bakar minimal RON 92. Hal ini tercantum dalam BAB IIIA Perihal Penandaan, butir 4 aturan bahan bakar LCGC.
Dampak Buruk Jika Agya Sering ‘Tenggak’ Pertalite
Meskipun Agya tetap bisa berjalan dengan Pertalite, penggunaan bahan bakar beroktan rendah ini secara terus-menerus dapat menimbulkan berbagai masalah, di antaranya:
1. Mesin Mengelitik (Knocking)
Dampak paling umum dan langsung terasa adalah mesin mengelitik atau knocking. Kondisi ini terjadi karena bahan bakar terbakar terlalu cepat dan tidak sesuai dengan timing yang ditentukan oleh mesin. Suara knocking terdengar seperti ketukan logam yang berasal dari dalam mesin.
2. Penurunan Performa Mesin
Penggunaan Pertalite dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna, yang mengakibatkan tenaga mesin menurun. Agya akan terasa kurang responsif saat berakselerasi dan performanya menurun saat menanjak.
3. Kerusakan Komponen Mesin
Dalam jangka panjang, knocking yang terus-menerus dapat merusak komponen internal mesin seperti piston, connecting rod, dan crankshaft. Kerusakan ini bisa sangat mahal untuk diperbaiki.
4. Filter Bensin dan Tangki Bahan Bakar Cepat Kotor
Bahan bakar dengan oktan rendah cenderung meninggalkan residu dan kotoran lebih banyak di dalam tangki bahan bakar dan filter bensin. Hal ini dapat menyumbat sistem bahan bakar dan mengganggu aliran bahan bakar ke mesin.
5. Usia Pakai Busi Lebih Pendek
Pembakaran yang tidak sempurna akibat penggunaan Pertalite dapat mempercepat kerusakan busi. Busi yang kotor atau aus akan menyebabkan mesin sulit dihidupkan dan performa mesin menurun.
6. Emisi Gas Buang Meningkat
Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dapat meningkatkan emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin. Hal ini berdampak buruk pada lingkungan dan dapat menyebabkan Agya tidak lulus uji emisi.
7. Penurunan Efisiensi Bahan Bakar
Meskipun Pertalite lebih murah, penggunaan bahan bakar ini dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Hal ini karena mesin harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama dibandingkan jika menggunakan bahan bakar dengan oktan yang sesuai.
Mengapa LCGC Harus Pakai RON 92?
Mobil LCGC seperti Agya dirancang dengan teknologi modern dan kompresi mesin yang relatif tinggi. Kompresi mesin yang tinggi membutuhkan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi untuk mencegah knocking dan memastikan pembakaran yang sempurna.
Selain itu, mobil LCGC juga dirancang untuk memenuhi standar emisi yang ketat. Penggunaan bahan bakar dengan RON 92 membantu memastikan pembakaran yang lebih bersih dan mengurangi emisi gas buang.
Spesifikasi Kompresi Mesin Agya
Spesifikasi kompresi mesin Agya menunjukkan bahwa mobil ini memang dirancang untuk menggunakan bahan bakar dengan RON 92 atau lebih tinggi. Meskipun ada beberapa versi terbaru yang memiliki kompresi sedikit lebih rendah, tetap disarankan untuk menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Pertalite Dihapus? Apa Alternatifnya?
Isu penghapusan Pertalite memang sempat mencuat. Namun, PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa Pertalite tetap tersedia, meskipun dengan pembatasan. Jika Anda khawatir Pertalite akan dihapus, ada beberapa alternatif bahan bakar yang bisa digunakan untuk Agya:
1. Pertamax (RON 92)
Pertamax adalah pilihan yang paling ideal untuk Agya karena memiliki oktan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Pertamax akan memberikan performa mesin yang optimal, pembakaran yang lebih bersih, dan melindungi mesin dari kerusakan.
2. Pertamax Green 95
Pertamax Green 95 adalah bahan bakar dengan RON 95 yang ramah lingkungan. Bahan bakar ini merupakan campuran Pertamax dengan etanol. Pertamax Green 95 dapat menjadi pilihan yang lebih baik daripada Pertamax biasa karena memberikan performa yang lebih baik dan emisi yang lebih rendah.
3. Bahan Bakar dengan RON Lebih Tinggi
Jika Anda menginginkan performa yang lebih maksimal, Anda bisa menggunakan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi seperti Pertamax Turbo (RON 98). Namun, perlu diingat bahwa penggunaan bahan bakar dengan RON yang terlalu tinggi tidak akan memberikan manfaat yang signifikan dan justru bisa membuang-buang uang.
Tips Perawatan Agya Agar Awet
Selain menggunakan bahan bakar yang sesuai, ada beberapa tips perawatan lain yang perlu diperhatikan agar Agya Anda tetap awet dan prima:
- Rutin Servis Berkala: Lakukan servis berkala sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh pabrikan.
- Ganti Oli Secara Teratur: Gunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin Agya dan ganti secara teratur.
- Periksa Kondisi Filter Udara dan Filter Bensin: Pastikan filter udara dan filter bensin dalam kondisi bersih dan ganti jika sudah kotor.
- Gunakan Suku Cadang Asli: Gunakan suku cadang asli Toyota untuk memastikan kualitas dan keandalan.
- Hindari Kebiasaan Mengemudi Agresif: Hindari kebiasaan mengemudi agresif seperti sering ngebut dan melakukan pengereman mendadak.
Penggunaan bahan bakar yang tepat adalah investasi jangka panjang untuk menjaga performa dan keawetan mobil Agya Anda. Mengikuti rekomendasi pabrikan dan merawat mobil secara rutin akan memastikan Agya Anda tetap prima dan nyaman digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Memang, pada akhirnya keputusan untuk menggunakan Pertalite atau bahan bakar lain terletak pada pemilik kendaraan. Akan tetapi, harus selalu diingat konsekuensi jangka panjang yang mungkin timbul akibat penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Tinggalkan komentar