Honda Brio Satya 2018 hadir sebagai jawaban bagi kebutuhan city car yang irit, lincah, dan tetap stylish. Persaingan di kelas Low Cost Green Car (LCGC) semakin sengit dengan hadirnya rival seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, yang juga menawarkan daya tarik tersendiri. Lalu, bagaimana sebenarnya perbandingan antara Brio Satya 2018 dengan kedua kompetitornya ini?
Desain dan Dimensi
Brio Satya 2018 mengalami perubahan signifikan pada desain eksterior, membuatnya terlihat lebih modern dan segar. Honda melakukan oprek pada platformnya, sehingga menghasilkan bodi yang lebih panjang dan kabin yang lebih lega. Panjang bodi bertambah 160 mm, sedangkan jarak antar poros roda (wheelbase) melar hingga 60 mm. Dampaknya, ruang kabin, terutama untuk penumpang belakang dan bagasi, menjadi lebih lapang.
Secara dimensi, Brio Satya 2018 memiliki ukuran 3.800 x 1.680 x 1.485 mm (Panjang x Lebar x Tinggi) dengan jarak sumbu roda 2.405 mm. Sementara itu, Agya dan Ayla memiliki dimensi 3.660 x 1.600 x 1.520 mm dan jarak poros roda 2.450 mm. Dari data ini, terlihat bahwa Brio Satya 2018 lebih panjang, namun tidak lebih lebar, tinggi, atau lega dibandingkan Agya dan Ayla. Meski Brio Satya 2018 sudah jauh lebih lega dari generasi sebelumnya, kelapangannya masih belum mengungguli Agya dan Ayla.
Desain Brio Satya 2018 sendiri cukup menarik. Bagian depan mengadopsi desain bumper dari Honda Mobilio, memberikan tampilan yang lebih menarik. Namun, bagian buritan dengan model pintu kaca yang rata, mengingatkan pada Civic Wonder hatchback era 80-an, dan sedikit mengorbankan ruang bagasi.
Desain Agya dan Ayla
Agya dan Ayla menawarkan desain yang proporsional sebagai hatchback dan terlihat solid. Namun, jika diperhatikan lebih detail, kesan mobil murah masih terasa. Untuk meningkatkan tampilan, dilakukan penambahan aksesoris dan ornamen krom, yang terkadang terlihat berlebihan, terutama pada varian tertinggi.
Pada model facelift, perubahan terpusat pada desain bagian muka dan belakang. Daihatsu memberikan ubahan yang cukup agresif pada fascia depan Ayla 1.2 R Deluxe, berupa desain grille ekstra besar dan ornamen krom. Sementara Agya 1.2 TRD, tampak lebih sederhana dengan ubahan pada air dam hingga rumah fog lamp. Kedua varian tertinggi Agya dan Ayla disematkan body kit dan desain pelek alloy baru.
Bagian belakang Agya dan Ayla juga mendapat ubahan pada bemper dan desain rear combination lamp baru. Bemper dengan reflektor yang dikelilingi aksen aerokit dan diffuser, terlihat terlalu ramai. Namun, lampu belakang LED dan garnish model baru, sangat menunjang penampilan agar terlihat mahal. Terlebih lagi, headlamp Ayla dan Agya juga sudah mengadopsi model projector plus DRL, yang tidak dimiliki Brio Satya.
Interior
Interior Brio Satya 2018 mengalami perubahan yang cukup signifikan. Desain dasbor berubah mengikuti facelift Mobilio pertama. Pengaturan AC lebih modern berupa tombol, bukan lagi model putar. Kualitas buatan lebih baik, tidak ada bagian yang renggang seperti dasbor lama, meski material yang digunakan masih terasa kurang mewah.
Interior Agya dan Ayla cenderung sederhana dan membosankan, dengan kualitas material yang kasar. Kelebihannya ada pada ruang kabin dan kargo yang lebih lapang dibandingkan Brio.
Performa Mesin
Brio Satya 2018 masih mengandalkan mesin lama, yaitu mesin 1.2L i-VTEC 4 silinder yang bertenaga 90 PS dan torsi 110 Nm. Mesin ini terbukti lebih unggul dari mesin yang digunakan pada Agya dan Ayla. Transmisi otomatis CVT pada Brio Satya juga menjadi pilihan yang lebih nyaman ketimbang otomatis konvensional pada Agya dan Ayla.
Agya dan Ayla menggunakan mesin 1.2L 4 silinder dengan tenaga 88 PS dan torsi 108 Nm. Performa mesin ini cukup baik untuk penggunaan sehari-hari, namun masih kalah bertenaga dibandingkan Brio Satya.
Mesin L Series Honda, 4-silinder 1,2-liter dengan teknologi katup variabel i-VTEC, terkenal kencang sekaligus irit bahan bakar. Tenaga dihasilkan sebesar 90 PS dengan torsi maksimum 110 Nm, dipasangkan dengan transmisi manual 5-kecepatan dan CVT. Toyota Agya 1.2 dan Daihatsu Ayla 1.2 bermesin sama dengan Calya dan Sigra, yaitu mesin 3NR-VE 4-silinder 1,2-liter dengan tenaga 88 PS dan torsi 108 Nm. Pilihan transmisi ada manual 5-percepatan dan otomatis konvensional 4-percepatan.
Di atas kertas, Brio lebih unggul dari Agya-Ayla. Mulai dari mesin L12A-nya yang bertenaga, perpindahan gigi mantap, dan kestabilan tinggi.
Walaupun dibubuhi Dual VVT-i, bukan berarti mesin 3NR-VE menjadi lebih kencang. Saat dicoba di Daihatsu Sigra, teknologi ini lebih mengutamakan efisiensi bahan bakar ketimbang performa. Tenaga di putaran rendah sangat lemah, diperparah pula transmisi otomatis “jadul” yang menyumbang banyak powerloss.
Fitur
Fitur yang ditawarkan pada Brio Satya 2018 tidak banyak berubah dari generasi sebelumnya. Lampu depan masih menggunakan halogen seperti rivalnya. Namun, penyejuk kabin diklaim ditingkatkan performanya, sehingga AC Brio bisa lebih cepat dingin.
Agya dan Ayla menawarkan fitur yang cukup lengkap, terutama pada varian tertinggi. Ayla 1.2 R Deluxe menonjolkan head unit layar sentuh dengan fasilitas mumpuni. Pengaturannya pun sudah dapat dilakukan via steering switch. Agya 1.2 TRD dan Brio Satya E CVT hanya dimodali head unit 2 Din biasa plus steering switch juga. Bedanya, di Agya dan Ayla, sudah ada koneksi Bluetooth.
Soal fitur keselamatan dan keamanan, Agya 1.2 TRD S dan Brio Satya E CVT sudah dilengkapi peranti Anti-lock Braking System (ABS). Daihatsu masih belum memberikan fitur ini pada Ayla. Beruntung sudah ada kantung udara ganda, sama halnya Agya dan Brio Satya. Untuk memperkuat rangka di dalam bodi, Agya dan Ayla menanam Side Impact Beam dan Honda mengandalkan kontruksi G-CON+ACE. Semuanya sudah dilengkapi fitur keamanan immobilizer.
Fitur-fitur yang diberikan ketiga mobil ini sudah tidak lagi menggambarkan segmen LCGC. Segala sesuatu yang diberikan, sesuai fungsi dan kebutuhan semata.
Harga
Harga Brio Satya 2018 saat itu masih menunggu lampu hijau dari pemerintah, karena ada regulasi berbeda terkait mobil LCGC. Namun, melihat pasar sebelumnya, Agya yang punya generasi baru punya rata-rata harga sedikit lebih tinggi dari Brio. Jika Brio Satya bisa mendapat harga yang lebih kompetitif, pasti persaingan akan semakin menarik.
Varian dan Harga Mobil Matic Bekas
Berikut ini beberapa rekomendasi mobil kecil matic beserta harganya (bekas):
- All New Daihatsu Ayla: Mobil ini memiliki tampilan yang lebih sporty dengan tambahan beberapa fitur ADS, seperti lampu LED DRL, hiasan grille depan, bodykit depan, dan bumper hitam. Interiornya dirancang dengan nuansa sporty, terutama pada jok dan dashboard yang dominan hitam. Mesinnya menggunakan mesin WA-VE, DOHC, Dual VVT-i, 1.198 cc, 3 silinder segaris, 12 katup, dengan tenaga maksimal 88 PS (86,7 dk) pada 6.000 rpm dan torsi puncak 113 Nm pada 4.500 rpm.
- Honda Brio: Mobil ini tampil beda di bagian depan dengan bumper dari Honda Mobilio dan facelift pada kap mesin, grille, lampu, dan fender depan. Mesinnya seragam, L12 B 1.2 L i-VTEC 4 silinder SOHC, tenaga maksimal 90 PS pada 6.000 rpm, torsi maksimal 110 Nm pada 4.800 rpm. Pilihan transmisi otomatis CVT halus dan membantu efisiensi bahan bakar.
- Datsun Go Panca: Mobil ini memiliki desain eksterior yang kompak dengan gril khas Datsun dan Nissan. Mesinnya berkapasitas 1.200cc, memberikan tenaga hingga 67 horsepower dan torsi maksimum 104 Nm. Tersedia transmisi manual 5 percepatan dan CVT.
- Toyota Agya: Bagian depan mobil ini memiliki desain yang sederhana dengan grille berwarna hitam dan aksen chrome di tengah. Mesinnya berkapasitas 1.000cc 3 silinder, tenaga maksimum 66 horsepower dan torsi 88 Nm dengan transmisi penggerak roda depan (FWD).
- Toyota Calya: Mobil ini memiliki konfigurasi tiga baris penumpang atau 7-seater. Mesin yang digunakan adalah 1.2L (1.197 cc) dengan kode mesin 3NR-VE. Mesin 4-silinder ini menghasilkan tenaga maksimum 86,7 hp @ 6.000 rpm dan torsi maksimum 107,8 Nm @ 4.200 rpm.
- Daihatsu Sigra: Mobil ini mengusung konsep New, Fun, and Agile pada generasi terbaru. Ada dua varian mesin, 1.0 L dan 1.2 L, dengan dua pilihan transmisi, manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan.
- Suzuki Ignis: Mobil ini memiliki desain eksterior yang berbeda antara tipe GL dan GX. Mesinnya menggunakan mesin K12M 1.200 cc, 4 silinder, dengan tenaga 85 hp dan torsi 113 Nm. Tersedia transmisi manual 5 percepatan dan AGS (Auto Gear Shift), yang merupakan transmisi manual dengan kopling otomatis.
- Mitsubishi Xpander: Mobil ini memiliki eksterior yang terlihat lebih segar dan modern, terutama pada bagian lampu depan dan belakang. Mesinnya 1.5-liter MIVEC DOHC yang mampu memberikan tenaga sebesar 103 dk pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 141 Nm pada 4.000 rpm, yang disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis CVT.
- Suzuki Karimun Wagon: Mobil ini memiliki kesan elegan dengan Front Grill mewah yang dipadukan dengan Rear Garnis Stylish, Light Blue Eyes, dan Lampu Fog di bagian depan. Mesinnya K10B yang menggunakan teknologi DOHC 12 katup dan 3 silinder. Tenaganya mencapai 68 ps pada 6200 rpm dan torsi 90 nm pada 3500 rpm.
- Mazda 2 sedan: Mobil ini memiliki desain yang mirip dengan Mazda2 versi hatchback karena mengadopsi bahasa desain Kodo generasi terbaru. Mesinnya 1.496 cc, 4 silinder, SKYACTIV, DOHC, 16 valve, S-VT. Tenaga maksimumnya 109 hp @6.000 rpm dengan torsi maksimum 144 Nm @4.000 rpm.
- KIA Picanto: Mobil ini memiliki desain yang agresif, seperti lampu LED DRL berbentuk huruf U yang mengapit projector headlamp-nya. Mesinnya 4 silinder 1.2L Dual CVVT DOHC dengan kekuatan hingga 87 hp dan torsi maksimum 120 Nm. Tersedia transmisi manual 5 percepatan dan transmisi otomatis 4 percepatan pada sistem penggerak roda depan.
- Suzuki Baleno Hatchback: Mobil ini sudah dilengkapi dengan lampu LED DRL pada bagian depan, serta grill dengan logo S besar Suzuki dan aksen krom di tengahnya. Mesinnya 1.373 cc, 4 silinder dengan sistem pembakaran multipoint injection. Mesin ini menghasilkan tenaga hingga 92,4 hp dengan torsi 130 Nm.
Keunggulan dan Kekurangan
Honda Brio Satya 2018
- Keunggulan:
- Desain yang lebih menarik dan stylish
- Performa mesin yang lebih bertenaga
- Transmisi CVT yang lebih nyaman
- Handling yang lebih baik
- Kekurangan:
- Ruang kabin dan bagasi yang lebih sempit
- Fitur yang tidak selengkap Agya dan Ayla varian tertinggi
- Material interior yang masih terasa kurang mewah
Toyota Agya dan Daihatsu Ayla
- Keunggulan:
- Ruang kabin dan bagasi yang lebih lapang
- Fitur yang lebih lengkap, terutama pada varian tertinggi
- Harga yang lebih kompetitif (tergantung varian)
- Kekurangan:
- Desain yang kurang menarik (tergantung selera)
- Performa mesin yang kurang bertenaga
- Transmisi otomatis konvensional yang kurang nyaman
Pilihan yang Tepat
Memilih antara Brio Satya 2018, Agya, atau Ayla, tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing. Jika Anda mencari mobil dengan desain yang menarik, performa yang bertenaga, dan handling yang baik, Brio Satya 2018 adalah pilihan yang tepat. Namun, jika Anda membutuhkan mobil dengan ruang kabin dan bagasi yang lapang, fitur yang lengkap, dan harga yang lebih kompetitif, Agya atau Ayla bisa menjadi pertimbangan.
Perubahan pada Toyota Agya dan Daihatsu Ayla sudah sesuai keinginan para konsumennya. Bertabur ”gimmick” dimana-mana guna meningkatkan gengsi sebuah LCGC. Dari kubu Honda, Brio tetap menyajikan karakter khas mereka yang mengedepankan keasyikan berkendara.
Jika Anda masih berstatus single atau gemar mengemudi sendiri, pilih Brio Satya. Namun jika sudah berkeluarga dan sering membawa banyak barang, pilih Agya TRD. Ayla R Deluxe bisa menjadi pilihan jika dana Anda pas-pasan dan menyukai desainnya.
Dengan mempertimbangkan semua faktor di atas, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan mendapatkan mobil yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.
Tinggalkan komentar